Rabu, 09 Desember 2015

Bumi Semakin Panas

Global Warming(Pemanasan Global)

     Global warming, kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Apa itu Global warming ??. Global warming secara umum adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata bumi yang diakibatkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi dan aktivitas manusia sehingga menyebabkan meningkatnya gas-gas rumah kaca.
Banya lembaga-lembaga didunia yang mengemukakan tentang definisi global warming. diantaranya adalah 
  1. Badan Perlindungan Lingkungan Amerika SerikatMenjelaskan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah berlalu dan yang terjadi pada saat ini. Kebanyakan peristiwa dipengaruhi oleh peristiwa efek rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim.
  2. Asosiasi Energi New Mexico, Amerika SerikatMenjelaskankan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan bumi akibat efek rumah kaca yang efek rumah kaca adalah perangkap panas dalam acara bumi karena obstruksi gas emisi seperti karbon dioksida di atmosfer akibat emisi kendaraan bermotor, polusi udara dari pabrik atau industri Pabrik dan kebakaran hutan.
  3. National Wildlife FederationMenjelaskan tentang pemanasan global sebagai peristiwa dimana bumi semakin hari panas demi hari, semakin banyak hujan lebat dan banjir, badai yang lebih intens dan kekeringan diperdalam. Peristiwa merupakan dampak nyata yang terjadi sebagai akibat dari pemanasan global di bumi. Pemanasan global juga mengubah lanskap kehidupan di bumi dan mematikan banyak spesies.
     Menurut Sri Tjahjani Budi Utami, Pengertian Pemanasan Global adalah sebuah fenomena ketika energi yang berasal dari radiasi matahari diserap oleh permukaan bumi dan dilepas kembali sebagai energi infra merah yang tidak dapat menembus keluar angkasa karena terhambat atau terperangkap oleh berbagai macam gas rumah kaca ada di atmosfer.



Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 00:18 ° C (± 01:33 00:32 ° F) selama seratus tahun terakhir.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20, kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. 

Penyebab Pemanasan Global
  1. Efek rumah kaca

    Semua sumber energi yang ada di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Beberapa panas nyata ini panjang gelombang radiasi inframerah ke ruang angkasa.

    Namun, beberapa sisa-sisa panas yang terperangkap di atmosfer bumi sebagai akibat dari jumlah akumulasi gas rumah kaca termasuk uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan radiasi yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas yang tersimpan di permukaan bumi. Situasi ini terjadi terus menerus, sehingga suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

    Gas-gas ini bekerja di gas rumah kaca. Dengan meningkatkan konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

    Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di bumi, karena tanpa itu, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata 15 ° C (59 ° F), bumi sebenarnya memiliki lebih banyak panas 33 ° C (59 ° F) dari suhu semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 ° C sehingga es akan menutupi permukaan seluruh bumi. Namun sebaliknya, jika gas tersebut telah dibesar-besarkan di atmosfer, akan menyebabkan pemanasan global.

  2. Efek umpan balik

    Unsur-unsur penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Contohnya adalah penguapan air. Dalam kasus pemanasan akibat gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer.

    Karena uap air tersebut adalah gas rumah kaca, pemanasan akan berkelanjutan dan akan terus menambah kuota uap air di udara hingga tercapainya kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkan lebih besar dari efek CO2 saja.

    Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi lebih hangat.Umpan balik ini hanya mempengaruhi lambat karena CO2 memiliki waktu yang lama di atmosfer.
  3. Variasi Matahari

    Variasi Matahari selama 30 tahun. Ada hipotesis bahwa variasi matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat berkontribusi terhadap pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer.

    Pendinginan stratosfer bagian bawah telah diamati setidaknya sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas matahari menjadi penyumbang utama pemanasan saat ini. Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.

    Fenomena variabilitas matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri untuk tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Dampak Global Warming
  1. Iklim Mulai Tidak StabilIklim mulai tidak stabil merupakan salah satu dari dampak pemanasan global. Pemanasan global dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut akibat pencairan di kutub, perubahan pola angin, meningkatnya badai atmosfer, bertambahnya jenis dan populasi organisme penyebab penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Di samping itu, dampak pemanasan global yaitu dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan dan siklus hidrologi. Contoh dampak pemanasan global yaitu pada bulan juli yang seharusnya sudah berada dalam musim panas atau kering, tetapi yang terjadi tingkat curah hujan masih tinggi.
  2. Peningkatan Permukaan Air LautPeningkatan permukaan air laut merupakan salah satu dari dampak pemanasan global. Berbagai studi mengenai perubahan iklim memperlihatkan telah terjadi kenaikan permukaan air laut sebesar 1 sampai 2 meter dalam 100 tahun terakhir ini. Menambahnya volume air laut ini disebabkan karena kedua kutub di bumi yang mencair. Mencairnya kedua kutub bumi ini akibat pemanasan global.
  3. Dampak Sosial, Ekonomi dan PolitikDampak pemanasan global yaitu terjadi pada sektor sosial, ekonomi dan politik. Banjir, kebakaran hutan dan becana angin topan, membawa kerugian yang sangat besar bagi negara. Bencana-bencana ini menimbulkan dampak sosial seperti perubahan mata pencaharian penduduk, terutama di daerah pertanian akiabat perubahan iklim yang menyebabkan kurangnya masa panen. Hal ini menyebabkan para petani mencari mata pencaharian lain yang tidak tergantung pada iklim, sehingga menyebabkan terjadinya urbanisasi besar-besaran. Bencana-bencana ini terjadi sebagai akibat dari dampak pemanasan global.
  4. Sumber Daya AirDampak pemanasan global yang berikutnya adalah berkurangnya persediaan sumber daya air. Perubahan suhu yang terjadi akibat perubahan iklim tersebut, menyebabkan perubahan curah hujan serta menyebabkan pergeseran vegetasi di daerah hulu sungai. Hal ini kemudian mempengaruhi ketersediaan air dan limpasan permukaan air tanah.
  5. Topan Siklon TropisTopan siklon tropis merupakan salah satu dari dampak pemanasan global. Menurut Jan Egeland Koordinator Bantuan PBB, mengatakan bahwa topan yang merusak kehidupan orang Amerika dan telah terjadi sejak tahun 1960 merupakan akibat pemanasan global. Pernyataan ini diperkuat oleh sejumlah ilmuwan lainnya yang mengatakan bahwa topan siklon tropis terbentuk akibat gejolak di atas laut diakibatkan oleh kenaikan temperatur akibat pemanasan global.
  6. Kesehatan MasyarakatDampak pemanasan global terakhir yaitu terhadap kesehatan masyarakat. Transmisi beberapa penyakit menular sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan suhu Parasit dan vektor penyakit sangat peka terhadap faktor-faktor iklim, khususnya pada suhu dan kelembaban udara. Jenis penyakit-penyakit tropis yang ditularkan melalui vektor seperti penyakit malaria, penyakit demam berdarah dan penyakit kaki gajah semakin meningkat. Di Indonesia penyakit-penyakit tersebut yang semula terjadi pada daerah dataran rendah, mungkin pada waktu yang akan datang menyebar pada daerah pegunungan yang berhawa dingin. Hal ini dapat terjadi akibat pemanasan global, sehingga berubah menjadi bersuhu panas.

  7. Gangguan EkologisHewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit untuk menghindari efek pemanasan global karena sebagian besar lahan dikendalikan oleh manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub dan gunung-gunung. Tanaman akan mengubah arah pertumbuhan, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Namun, pembangunan manusia akan menghambat perpindahan ini. Spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

0 komentar:

Posting Komentar